A RANDOM THOUGHT

Tulisan ini special untuk siapa saja yang sedang ingin marah karena merasa kehidupan tida berpihak, segala rencana berantakan, seakan tida ada yang berhasil di hidup. Gue gambarkan sebagai gue, biar kalian sedikit senang ada teman merasakan.

Bisa saja saat ini gue abis liat foto seseorang yang gue pertimbangkan untuk percayai sedang berpose manis berdua perempuan yang sepertinya gue tau, bisa saja saat ini gue abis baca sebuah kalimat tentang seseorang yang gue pertimbangkan untuk gue percaya yang akhirnya bikin gue sedikit ingin memaki atau bisa saja saat ini gue abis beli susu di minimarket dan ga di kasih sedotan samasama lupa gue dan kasirnya terus tersadar pas sudah kembali padahal gue udah ngebayang bakal minum dengan manisnya, arghh menyebalkan. Bisa saja saat ini apapun bisa sedang terjadi

Kalo mau berpikir, ingin protes tapi gue siapa? Kemudian bertanya, salah siapa? Pada gue yang percaya atau dia yang bicara? Tida tau.

Begini, sakit hati manusiawi bersukur saja hati gue belum mati. Sebenernya, akan lebih baik kalo gue menangis disegala ketidak selarasan kenyataan tapi terlanjur ingin tertawa ya tertawakan saja hingga lelah sampai lupa

Menurutku, marah lah dengan elegan karena gue sakit hati hasil dari ekspektasi sendiri jangan buangbuang energi (lagi).
Kepeda perempuan, ambil pensil alis, maskara sama lipstik, dandan yang cantik walau nyatanya engga cantik. Gue ambil jeans belel kesayangan dari lemari, kaos oblong, sendalan, senyaman gue engga peduli. Gue pergi, memesan segelas kopi dingin less sugar karena susu terlalu manis di keadaan miris.
Duduk sendiri di cafe tida terlalu menyedihkan menurutku, yang menyedihkan itu mereka yang berdua hanya karena takut sepi, pecundang
Gue mau berbuat semau gue, membencimu sampai puas, makan banyak sampai tida ada ruang lain untuk orang lain, sedikit rindu biarin gue manusia dan rindu manusiawi ditambah bersedih seperlunya saja. Selesai, gue berdiri dengan dua kaki gue sendiri  membiarkan kaki dan segala pikiran kembali ke jalan nya yang benar, menelan segala kenyataan tida perlu gue tepis biar semua terjadi ya terjadilah. Nanti lupa

Jam berdetak sesuai kodratnya, hidup ya tetap berjalan ya jalan saja tapi hati hati banyak lubang. Gue rehat dari segala omong kosong sampai batas waktu yang belum bisa di pastikan. Jadi, berhenti membual bikin mual

Gue 25 tahun, seseorang yang pergi tida perlu gue tanyai alasan "kenapa" tida juga gue akan memohon tinggal kepada dia. Gue tida akan buangbuang waktu dengan cinta yang bercanda. Ingin memiliki yang memang takdir gue saja, yang bukan ya biarkan. Seorang teman pernah bilang "karena sebuah keyakinan tida perlu narasi panjang."

tulisan ini dibuat dengan dendang kencang ♩lagu our last night - reality without you, lagu selamat tinggal masa lalu - 5minutes dan sheilaon7 - pasti ku bisa di maxx coffee pejaten village jakarta selatan. dengan siapa? haha tida perlu tau, itu urusanku.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer