COVID-19 & AKU
COVID-19 (Corona Virus)
Sudah hampir satu bulan semenjak pemerintah resmi mengumumkan ada yang terinfeksi oleh COVID-19 atau yang lebih sering orang bicarakan sebagai Corona Virus di Indonesia tepatnya di Jakarta.
Kota Jakarta, suatu tempat yang saya tinggali hampir tiga tahun belakangan ini dan banyak orang lainnya bersama saya di kota ini. Jakarta itu tempat paling ramah untuk setiap orang mencari nafkah, kadang-kadang juga di maki orang-orang yang menumpang di atapnya. Sekarang Jakarta: 1.046 kasus positif corona, 913 dalam perawatan medis, 46 membaik dan sehat, Innalillahi wa inaillaihi rojiun 87 orang meninggal dunia dengan sepi di ranjang rumah sakit tanpa sanak sodara memegang erat tangan mereka. Jakarta ku sayang, Jakarta ku malang
Dulu, menyayangi orang tua itu dengan pulang. Sekarang, bukti begitu sayang dari seorang anak kepada Ibu dan Bapak adalah diam tidak ada temu.
"Semua boleh sakit asal jangan Ibu.
nanti dunia berhenti."
-anonymous
nanti dunia berhenti."
-anonymous
Tiga hari ini tangan ku sedikit iritasi, gatal, kering, perih dan sedikit panas karena terlalu banyak mencuci tangan dan menggunakan gel antiseptik demi menjaga semua orang agar tidak terinveksi. Beberapa orang lain sama seperti saya
Satu-persatu mulai terlihat aslinya. Kebijaksanaan seorang yang berkuasa dari tempatmu bekerja diuji ketika keadaan begini. Beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan WFH (Work From Home) dan sisa lainnya WFH (Work F*cking Hard) termasuk saya. Saya tidak bisa menginformasikan dimanakah saya bekerja, teman saya beberapa waktu lalu melakukan itu dan dia kena teguran serius HAHHA lucu bukan? Ya, kami hanya lelucon bagi mereka. Tidak saya sudah tidak bekerja ditempat yang dulu dikarenakan ada beberapa hal yang membuat saya dipindah project akhirnya sedikit menyesal tapi 'ya sudahlah' adalah kalimat terbaik tentang keadaan ini.
Seminggu, sudah seminggu engga ketemu Andik. Iya itu biasa saja ketika keadaannya memang biasa, kalian pernah ngerasain ketika sakit kalian pasti akan dua kali lebih merindukan orang-orang yang kalian sayang dari hari hari biasanya. Iya kurang lebih seperti itu rasanya, bahkan lebih setiap hari seperti dikelilingi kematian dan saya tidak bisa bertemu siapapun itu karena saya begitu menyayangi mereka semua Mimi, Bapak, My family dan Andik.
Jakarta sepi, beberapa Mall closed, beberapa gedung di sterilkan karena ada yang terinveksi virus ini. Semua orang berdoa, beberapa berdoa di rumah mereka beberapa lainnya berdoa diperjalanan mereka yang tidak ada pilihan selain menikmati rasa was was dan tetap pergi bekerja. Saya bertanya, harus bagaimana lagi untuk tabah?
Oh Allah, ampuni dan lindungi aku beserta semuanya.
Komentar
Posting Komentar