Kalah.
Kalah adalah menang dalam
definisi lain. Aku mulai berkemas, merapikan yang kusut, berusaha melanjutkan
hidup.
“Belajar menerima kekalahan, lalu lanjutkan hidup.” -fiersa besari
Di beberapa pagi aku membuka mata
dengan enggan. Pagi ini, roti nutela dan segelas teh hijau hangat aku nikmati sembari aku merelakan. Aku sudah paham, hidup akan tetap berjalan suka atau tidak nya aku
soal kenyataan. Aku amati seharusnya hidup itu timbal balik, aku tidak
sepantasnya mencinta seorang yang bahkan tidak inginkan aku begitupun yang
memperlakukan aku baik semestisnya aku terima dengan baik. Apakah hidup
sebrengsek itu? Telan saja, kerja hidup memang begitu. Aku yakin, nanti akan ada
di suatu masa aku paham tentang semua perjalanan kaki, hati dan segala isi
kepala ku dan dihari itu aku akan berterima kasih banyak kepada semesta.
Sebenarnya sekalipun kamu
menghilang aku akan baik-baik saja, makan seperti biasa, berangkat kerja
seperti biasa, main ke mall, lari pagi, spam story instagram dan lain lain seperti
biasanya, masalahnya aku tidak suka menjadi biasa tanpa kamu.
Ada waktu-waktu dimana otak ku memutar
lagi memori di hari itu, aku senyumkan miris sendiri lalu aku tegakan kaki
berjalan lagi.
Hidup adalah resiko yang harus
dijalani, kalo capek ya dengerin music aja dulu. Aku suka mendengarkan music dari
ujung-ujung headset warna pink punya ku, untuk bersembunyi dari bising dunia, pikirku
ada yang mengerti aku dari sekian hati yang tidak mengerti bahkan dari aku
sendiri yang terkadang congkak untuk mengakui.
"Hidup adalah perjalanan panjang, tidak selalu mulus. Pada hari keberapa dan jam keberapa kita tidak pernah tau rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tau kapan hidup akan membanting kita dalam sekali, membuat tertunduk untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan. 1 2 keputusan membuat bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan" -tere liye dalam novel pulang
Penyesalan ada bagi tere liye, bagi aku tida. Perjalanannya aku katakan sama, tapi keputusan tidak pernah aku sesalkan begitupun mengenalmu.
Penyesalan ada bagi tere liye, bagi aku tida. Perjalanannya aku katakan sama, tapi keputusan tidak pernah aku sesalkan begitupun mengenalmu.
“Everything is gonna be okay, wi”
aku sedang berbohong. Biarkan saja, sampai semuanya
benar baik-baik saja.
Komentar
Posting Komentar